Di sebelah utara,
Republik Korea berbataskan Korea
Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Laut
Kuning di sebelah barat, Jepang berada di seberang Laut
Jepang (disebut "Laut
Timur" oleh orang-orang Korea) dan Selat
Korea berada di bagian
tenggara. Negara ini dikenal dengan nama Hanguk (한국; 韓國). oleh penduduk
Korea Selatan dan disebut Namchosŏn (남조선; 南朝鮮; "Chosŏn Selatan") di Korea
Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul (서울).
Korea
dimulai dengan pembentukan Joseon (atau lebih sering disebut dengan Gojoseon untuk
menhindari persamaan nama dengan Dinasti Joseon pada abad ke 14) pada 2333 SM oleh Dangun.
Gojoseon berkembang hingga bagian utara Korea danManchuria.
Setelah beberapa kali berperang dengan Dinasti Han Gojoseon
mulai berdisintegrasi.
Lembaga
legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun. Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap
setahun sekali atau berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini terbuka untuk
umum namun dapat berlangsung tertutup.
engadilan
konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif yang
terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan
dewan perwakilan. Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh
melebihi 65 tahun pada saat terpilih.
Seoul adalah ibu kota Korea Selatan
yang berusia lebih dari 600 tahun dan hingga 1945, ibu kota dari seluruh Korea.
Kota ini merupakan Kota Khusus Korea. Sejak berdirinya Republik Korea—lebih
dikenal dengan nama Korea Selatan—pada tahun 1948, dia menjadi ibu kota negara,
kecuali beberapa waktu pada masa Perang Korea.
Seoul
terletak di barat laut negara, di bagian selatan DMZ Korea, di Sungai Han. Kota
ini adalah pusat politik, budaya, sosial dan ekonomi di Korea Selatan dan Asia
Timur. Dia juga pusat bisnis, keuangan, perusahaan multinasional, dan
organisasi global. Sampai sekarang, dia dianggap sebagai sinar dari ekonomi
Asia Timur, simbol dari keajaiban ekonomi Korea.
Dengan
10 juta penduduk terdaftar yang hidup dalam area sebesar 605.21 km², Seoul
merupakan salah satu kota terpadat di dunia. Kepadatannya telah membuatnya
menjadi salah satu kota digital-kabel di dunia. Kota ini juga memiliki
kendaraan terdaftar lebih dari 1 juta kendaraan yang menyebabkan kemacetan
sampai lewat tengah malam. Bagian Seoul besar dan daerah komuter, termasuk
dermaga kota Incheon dan daerah tempat tinggal Seongnam, adalah slah satu
daerah terpadat di dunia.
- Sejarah
Pada era
Baekje, Seoul dikenal dengan nama Wirye-seong (위례성; 慰禮城), Hanju (한주;
漢州) pada era Silla, Namgyeong (남경; 南京) pada era Goryeo, Hanseong (한성; 漢城) pada era Baekje dan Joseon, Hanyang (한양; 漢陽) pada era Dinasti Joseon dan Gyeongseong (경성; 京城) pada masa kolonial. Pembentukan kota dimulai pada era
Baekje, Wirye-seong, pada 17 SM. Lokasi awal pembentukan kota diperkirakan
berada disekitar daerah perbatasan Seoul yang sekarang.
-Transportasi
Kereta api
Kereta
api diesel/listrik (Toung-il, Mugunghwa dan Saemaul),ketiga jaringan kereta rel
ringan ini Menghubungkan Seoul dengan kota-kota di seluruh Korea Selatan
seperti Incheon,Busan,Mokpo,Taegu dll.
Subway (10
jalur. Merupakan sarana transportasi di dalam kota dan kota-kota di sekeliling
Seoul
Kereta api
ekspres KTX. Menghubungkan Seoul dan Busan serta kota-kota besar di sepanjang
jalur tersebut, antara lain Daejon, Daegu, dan Suwon, kereta api ini mengangkut
penumpang dalam jumlah yang cukup besar.
Jaringan
jalan tol. Jaringan jalan tol Korea Selatan merupakan salah satu yang terbaik
di Asia dan di dunia. Jaringan jalan tol ini menghubungkan Seoul dengan semua
provinsi di Korea Selatan,semua kota-kota besarnya dan hampir ke seluruh
pelosok desa di Korea Selatan.
Udara.Terdapat
dua bandara yang melayani penerbangan dari dan ke Seoul, yaitu Bandar Udara
Internasional Incheon yang merupakan bandara terbaik se-dunia dan Bandar Udara
Internasional Gimpo yang saat ini status internasionalnya dialihkan ke bandar
Incheon.
ncheon
adalah kota metropolitan dan pelabuhan utama di pesisir barat Korea Selatan.
Letak astronomis 37°29′ LU 126°38′ BT. Kota terbesar ketiga di Korea Selatan
setelah Seoul dan Busan yang berpopulasi lebih dari 2,6 juta jiwa, Incheon
adalah kota penting yang berfungsi sebagai kota pelabuhan dan transportasi di
Asia Timur Laut. Bandar Udara Internasional Incheon dibuka pada tahun 2001 dan
telah menjadi salah satu bandar udara terbaik di dunia.
Merupakan
salah satu tuan rumah Piala Dunia FIFA 2002. Dalam bidang ekonomi, Incheon
adalah salah satu kota penting dari dua Zona Ekonomi Bebas Korea Selatan.
Incheon berfungsi sebagai zona bisnis dan finansial bersama dengan Zona Ekonomi
Bebas Busan-Jinhae.
Wilayah
Incheon memiliki 42 buah pulau berpenghuni dan 112 tak berpenghuni. Pulau-pulau
utama dihubungkan dengan jembatan, antara lain Pulau Yongyu, Yeongheung dan
Seonjae. Pulau-pulau yang lebih jauh antara lain Pulau Baengnyeong, Yeonpyeong
dan Daecheong. Pantai-pantai di sekitar Incheon adalah objek penelitian dan
wisata seperti rekreasi, berenang, memancing dan mandi lumpur.
Pada
saat Perang Korea meletus, banyak pengungsi dari Hwanghae yang pindah ke
Incheon sehingga sampai sekarang seni dan budaya khas Korea bagian utara masih
dipertahankan di wilayah ini seperti Eunyul Talchum (sendratari topeng Eunyul)
dan lagu rakyat dari wilayah barat (Seodo Sori).
Sebagai
pintu masuk ke Korea yang dibuka pada periode Joseon, Incheon memiliki berbagai
peninggalan bersejarah dari zaman itu. Incheon adalah satu-satunya kota di
Korea yang memiliki pecinan. Orang Tionghoa pertama kali datang ke Incheon
sejak tahun 1800-an, sejak Korea mulai membuka diri kepada dunia luar. Pecinan
Incheon terletak di distrik Seollin-dong yang ditinggali oleh warga Tionghoa
generasi ke-2 atau ke-3.
-Sejarah
cheon
telah lama menjadi tempat permukiman, yakni sejak zaman Neolitik. Dalam catatan
sejarah, Incheon pertama kali dihuni pada periode kerajaan Baekje tahun 19 SM.
Namanya pada saat itu adalah Michuhol. Pada masa Dinasti Goryeo (918-1392),
daerah ini statusnya ditingkatkan menjadi Gyeongwon-bu, di mana banyak
ratu-ratu Goryeo lahir di sini. Pada periode Dinasti Joseon, tepatnya tanggal
15 Oktober 1413, masa pemerintahan Raja Taejong, ditingkatkan menjadi Kabupaten
Incheon. Pada periode keenam masa pemerintahan Raja Sejo (1455-1468), status
Kabupaten Incheon ditingkatkan menjadi Kota Incheon.
Pada
akhir periode Joseon, Incheon dijadikan sebagai kota pelabuhan yang bernama
Jemulpo. Jemulpo berkembang pesat karena lokasinya di muara Sungai Han
menjadikannya sebagai pelabuhan yang alami. Ketika pelabuhan Incheon didirikan
pada 1883, populasinya hanya 4.700 jiwa.
Jemulpo
berperan sebagai pintu masuk para pedagang dan orang asing ke Korea. Pada saat
ini pula jaringan telepon dan kereta api pertama kali dibuat di Korea. Setelah
penjajahan Jepang berakhir, statusnya berubah menjadi kota otonomi. Pada tahun
1960-an dan 1970-an kota ini berfungsi sebagai salah satu pusat industri
penting. Lalu, pada tahun 1981 dijadikan pemerintah sebagai kota khusus. Pada
tahun 1995, Kabupaten Ganghwa, Gimpo, Tongjin dan Kecamatan Geomdan merger
dengan Incheon, menambah luas dan jumlah penduduk kotanya. Kini, tiap tanggal
15 Oktober diperingati sebagai hari jadi kota Incheon.
Songdo merupakan perwujudan masa depan
Incheon. Dibangun di atas lahan yang direklamasi, Songdo menawarkan sejumlah
tempat wisata. Perjalanan ke Songdo dapat mulai di Central Park, sebuah oasis
alami di kota. Karena lokasinya yang dekat dengan laut, jalur air buatan
manusia pun diisi dengan air laut, dan saluran airnya pun melalui taman.
Lokasinya sangat alami karena banyak taman rerumputan dan kawasan pejalan kaki
sehingga mendukung bagi para pejalan kaki. Di kota ini banyak terdapat bangunan
dengan design futuristic sehingga menciptakan kombinasi harmonis teknologi dan
lingkungan alam.
Berikut
bangunan-bangunan megah dan futuristic di Songdo:
Compact Smart City
Digedung ini chingudeul bisa melihat pameran
tentang sejarah kota Incheon dari masa lalu, sekarang, dan Incheon dimasa
depan. Selain itu, digedung pameran ini terdapat teater 5 Dimensi dimana
chingudeul bisa menonton video tentang perjalanan terbentuknya kota Incheon.
Dideket Compact Smart City terdapat Incheon Tourist Information Center, dimana
chingudeul bisa bertanya dan mendapatkan informasi lengkap tentang kota
Incheon.
Tri-bowl
Gedung Tri-Bowl dibangun pada saat
diselenggarakan Global Fair & Festival 2009 Incheon. Bangunan ini merupakan
simbol dari kota Incheon. Tri-Bowl ini mencerminkan tiga kebanggaan kota
Incheon yaitu Langit (bandara), Laut (Pelabuhan), dan Tanah (area luas jaringan
transportasi), serta wilayah Songdo, Chengna, dan Yeongjong. Didalam gedung
terdapat Event Hall, Aula Multi fungsi, dan perpustakaan digital. Berdiri
diatas kolam, bangunan menyerupai mangkuk besar di atas air.
Techno Park Get Pearl Tower
Get Pearl Tower adalah sebuah bangunan
tenggara yang menghadap Songdo. Bagian teras di lantai atas memberikan
pemandangan indah dari Songdo International City dan Jembatan Incheon. Di
lantai pertama, ada ruang promosi bagi Korea Polar Research Institute. Get
Pearl Tower dapat dicapai hanya dalam waktu lima menit dengan mobil dari
Central Park. Dari Stasiun Central Park di Jalur Subway Incheon 1, dan hanya
berjarak tiga halte bus.
Michuhol Park
Nama taman ini diambil dari nama kuno Incheon
yaitu Michuhol. Di dalam taman, terdapat gedung- Tradisional Daryewon yang
dibangun sebagai tempat untuk belajar ritual upacara adat dan cara memasak
hidangan yang digunakan untuk ritual leluhur. Selain itu juga terdapat banyak
sarana permainan dan pemandangan yang indah yang bisa dinikmati.
Songdo Convensia
Dibuka pada tahun 2008, Songdo Convensia
berjarak sekitar 15 menit dengan mobil dari Bandara Internasional Incheon. Ini
adalah pusat konvensi yang paling dekat dengan bandara internasional di Korea.
Pertemuan domestik dan internasional, pameran, acara, dan pertunjukan diadakan
sepanjang tahun. Aula dapat menampung hingga 450 stand dan 2.000 orang. Songdo
Convensia adalah pusat konvensi yang ramah lingkungan pertama di Asia. Gedung
ini juga memiliki sertifikat LEED (Kepemimpinan Desain Energi &
Lingkungan), serta sertifikat sistem arsitektur yang ramah lingkungan.
Canal Walk
Canal Walk adalah lokasi perbelanjaan yang
bergaya Eropa dengan panjang 740 meter. Ruang ini memiliki estetika arsitektur
yang luar biasa serta unsur budaya yang dinamis. Serta chingudeul juga bisa
melihat aliran air kanal yang mengalir ditengah bangunan ini.
Incheon Bridge Observatory
Incheon Bridge Observatory menawarkan
pemandangan yang sangat indah dari Incheon. Pandangan matahari terbenam dari
pantai barat sangat menawan. Dengan panjang 21,38 km, Jembatan Incheon adalah
jembatan terpanjang di Korea. Ini berfungsi sebagai penyatu antara Songdo
International City dan Incheon International Airport.
Sunrise Park
Sunrise Park dibangun untuk highlight
pembukaan pelabuhan Incheon dan awal modernisasi kota. Taman ini merupakan
bagian dari jaringan hijau yang menyegarkan dan sistematis terhubung dengan
daerah hijau lainnya yang ada di kota. Taman ini memiliki generator tenaga
angin serta kolam ekologi menggunakan air limbah daur ulang dan habitat bagi
beragam jenis flora dan fauna.
Gas Science Museum
The LNG Gas Science Museum memungkinkan
chingudeul untuk mempelajari pembentukan, transportasi, suplai, dan penggunaan
energi gas alam. Bangunan ini terdiri dari ruang pameran utama dan sebuah
observatorium disebut Clean Tower, yang memiliki tinggi 13 lantai. Ruang
pameran utama memiliki sudut stratum eksplorasi dan disini chingudeul bisa
melihat 44 video pameran. Dibutuhkan sekitar 90 menit untuk melihat-lihat
Gas Science Museum. Pada hari kerja, hanya kelompok yang beranggotakan 30 orang
atau lebih dapat masuk. Individu dan keluarga dapat mengunjungi di akhir pekan.
Bicycle Road
Di Songdo, terdat jalan yang terhubung
langsung dengan taman guna mempromosikan masyarakat bersepeda. The Bicycle
Road, memiliki panjang lebih dari 50 km dan memiliki parkir sepeda di 16
lokasi, termasuk di Stasiun Subway Incheon Line 1, taman di Songdo, Songdo
Convensia, dan pusat-pusat transfer. Jalan yang paling populer adalah yang
menghubungkan Central Park, Songdo Convensia, Sunrise Park, Michuhol Park, dan
Tomorrow City.
Songdo Miraegil
Songdo Miraegil (Jalan Masa Depan) memiliki
panjang 7 km. Jalan ini menghubungkan tempat wisata utama Songdo, dan
memungkinkan chingudeul untuk menjelajahi kota dengan berjalan kaki. Tentunya
membutuhkan waktu 3 jam dan melintasi tepi danau di Central Park. Berjalan
melewati Tomorrow City, Compact Smart City, Tri-bowl, Incheon Bridge
Observatory, Canal Walk, Central Park, dan Songdo Convensia akan sangat
mengasikan.
Gyeongbokgung adalah istana utama
selama Dinasti Joseon berkuasa (1392 – 1910). Ini merupakan salah satu dari
lima istana di Seoul. Istana ini menyimpan sejarah selama lebih dari 500 tahun.
Istana ini dibangun oleh Raja
pendiri Dinasti Joseon, Lee Seong-Gye, pada tahun 1395 ketika ibu kota Negara
dipindahkan dari Gyeseong ke Seoul. Istana in berada di bagian utara Seoul.
Istana ini juga sering disebut dengan nama Bukgwol.
Gyeongbokgung berdiri di atas lahan
seluas 180,000 m2. Di bagian selatan ada gerbang utama Gwanghwamun, di bagian
selatan ada Sinmumun, di timur ada Yeongchumun, dan di barat ada Geonchunmun.
Di dalam istana, ada beberapa bangunan utama, yaitu Geunjeongjeon, Gyotaejeon,
Jagyeongjeon, Gyeonghoeru, dan Hyangwonjeong. Geunjeongjeon adalah gedung utama
dimana di sana dilangsungkan paseban agung, dan pertemuan pagi. Di
halaman depan, ada tiga jalan setapak dari batu granit. Jalan setapak yang
sedikit lebih tinggi di bagian tengah adalah jalan setapak bagi raja, sementara
yang lainnya adalah bagi para hadirin. Jagyongjeon adalah tempat di mana Ibunda
dari sang raja beristirahat. Tempat ini terkenal dengan dindingnya yang penuh
bunga dan Sipjangsaeng gulduk (cerobong asap). Guldduk ini disebut sebagai yang
paling indah yang pernah dibuat pada masa pemerintahan Dinasti Joseon, dan
dimasukkan dalam daftar Warisan Nasional nomor 810. Gyotajeon adalah wilayah
pribadi permaisuri. Tempat ini sangat mempesona karena dinding dan pintu masuk
bagian belakangnya langsung menghadap ke Gunung Amisan, dan pemandangan di sini
sangat indah dan menawan.
Satu hal yang membuat Gyeongbokgung
tampak elegan adalah kolam teratainya, yaitu di Gyeonghoeru dan Hwangwonjeoung.
Gyeonghoeru adalah tempat dimana orang-orang terkemuka dari Negara lain
bertemu, dan di mana festival-festival istimewa diselenggarakan ketika ada
perayaan-perayaan di kerajaan. Hwangwonjeong ada di belakang tempat
peristirahatan, dan ada di dalam halaman belakang. Di sini juga ada kolam
teratai, tetapi mempunyai nuansa yang lebih feminine jika dibangdingkan dengan
yang ada di Gyeonghoeru. Gaya arsitekturnya memanfaatkan pemandangan Gunung
Amisan, sehingga menghasilkan pemandangan yang menakjubkan, menjadi contoh yang
hebat bagi sturktur bangunan tradisional kerajaan di Korea. Di sana juga
terdapat perpustakaan yang dinamakan Sujeongjeon dan ruang kerja raja, yang
dinamakan Sajeongjeon.
Pada tahun 1910, ketiak perjanjian
Korea-Jepang ditandatangani, Jepang meruntuhkan bangunan-bangunan Jeongak di
bagian selatan dan membangun Pusat Komando di bagian itu. Sekarang ini,
bangunan Jepang tersebut sudah dihilangkan dan bangunan kerajaan masih dalam
proses restorasi.
Bagi Anda yang ingin berkunjung ke tempat ini, tiket yang
Anda beli untuk mengunjungi istana Gyeongbokgung juga berlaku di Museum
Nasional Kerajaan Korea dan Museum Nasional Rakyat Korea. Tempat ini tidak
beroperasi pada hari Kamis. Pada hari lain beroperasi dari pukul 09.00 sampai
18.00 (bulan Maret sampai Oktober), dan pukul 09.00 sampai pukul 17.00